Hamparan sawah terasering berwarna keemasan terlihat di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Hamparan sawah terasering berwarna keemasan terlihat di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Pemandangan udara sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou /Disediakan untuk CGTN
Pemandangan udara sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou /Disediakan untuk CGTN
Pemandangan sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou /Disediakan untuk CGTN
Pemandangan sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou /Disediakan untuk CGTN
Seekor burung terbang di atas kepala para petani saat bekerja di sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Seekor burung terbang di atas kepala para petani saat bekerja di sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Seorang petani bekerja di jalan setapak di antara sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Seorang petani bekerja di jalan setapak di antara sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Petani bekerja di sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Petani bekerja di sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Petani bekerja di sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Petani bekerja di sawah di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou. /Disediakan untuk CGTN
Lebih dari 100 hektar sawah siap dipanen di Desa Guojiawan di Daerah Otonomi Yuping Dong, Provinsi Guizhou, Tiongkok barat daya. Teras-teras berwarna keemasan membentang di seluruh lanskap, dengan aroma padi matang yang nikmat memenuhi udara.
Desa Guojiawan memiliki tradisi lama dalam penanaman padi terasering. Padi yang ditanam di sana dihormati sebagai beras upeti pada masa pemerintahan Kaisar Qianlong (1736-1796) pada masa Dinasti Qing.