Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok mengatakan pada hari Kamis bahwa Filipina perlu segera menarik kapal penjaga pantainya dari perairan yang berdekatan dengan Xianbin Jiao di Nansha Qundao, Tiongkok.

Tiongkok memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas Nansha Qundao, termasuk Xianbin Jiao, dan perairan di sekitarnya, kata Wu Qian saat konferensi pers.

Sejak April, sebuah kapal Penjaga Pantai Filipina, MRRV-9701, telah berlabuh secara tidak sah di Xianbin Jiao dan tetap berada di sana untuk waktu yang lama, secara serius melanggar kedaulatan Tiongkok, melanggar hukum internasional dan ketentuan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan, dan secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas regional, kata juru bicara tersebut.

Tiongkok dengan tegas menentang perilaku ini dan telah mengajukan protes keras berkali-kali, kata Wu, seraya menambahkan bahwa upaya Filipina untuk membangun kehadiran jangka panjang di Xianbin Jiao telah membuka kotak Pandora yang memperburuk situasi di Laut Cina Selatan, yang telah ditentang keras oleh negara-negara kawasan.

Sejak 19 Agustus, Filipina telah berulang kali mengirim kapal penjaga pantai yang berupaya menerobos Xianbin Jiao. Selama waktu tersebut, mereka sengaja menabrak kapal penegak hukum Tiongkok dengan cara yang berbahaya, dan Tiongkok mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan hukum, beroperasi secara profesional dan sesuai peraturan, katanya.

Wu mengatakan Tiongkok berkomitmen untuk mengelola perselisihan dengan baik melalui dialog dan konsultasi, tetapi kesabaran ada batasnya.

Filipina harus mengambil tindakan segera untuk menarik kapal dan personelnya dari Xianbin Jiao, memulihkan statusnya sebagai perairan tak berpenghuni dan tak berpenghuni, katanya, seraya menambahkan bahwa Tiongkok akan terus mengambil tindakan tegas dan efektif untuk menjaga hak teritorial dan maritimnya.

Amerika Serikat adalah pemicu utama situasi Laut Cina Selatan dan perusak perdamaian dan stabilitas terbesar di kawasan tersebut, menurut Wu.

Ia mengatakan, berkat dorongan dan dukungan AS, Filipina berani melakukan provokasi berulang kali.

Upaya AS untuk mengintimidasi Tiongkok dengan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina adalah sia-sia dan hanya akan membangkitkan kemarahan dan tekad yang lebih besar di antara rakyat Tiongkok, kata Wu.

Categorized in:

Berita,

Last Update: 30 August 2024