Anggota kelompok Licensing Executives Society China berfoto di Konferensi Tahunan LES China 2024, Beijing, Tiongkok, 12 September 2024. /milik LES China
Anggota kelompok Licensing Executives Society China berfoto di Konferensi Tahunan LES China 2024, Beijing, Tiongkok, 12 September 2024. /milik LES China
Peningkatan inovasi dan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) di Tiongkok telah menyebabkan perubahan signifikan, dengan beberapa perusahaan domestik memainkan peran ganda, baik sebagai pemegang lisensi paten maupun pemberi lisensi, sehingga mendorong pasar lisensi paten negara tersebut.
Pada hari Kamis, Konferensi Tahunan LES China 2024 di Beijing mempertemukan para pemimpin industri global untuk membahas inovasi berkelanjutan melalui komersialisasi IP.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Licensing Executives Society China (LES China), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mempromosikan pengembangan perdagangan lisensi China, transfer teknologi, dan sistem serta praktik perlindungan IP, yang dengan demikian memajukan kemajuan teknologi.
Yuan Shaohui, presiden LES China, mengatakan bahwa organisasi tersebut mengambil tindakan konkret untuk melatih para profesional lisensi, meningkatkan kemampuan komersialisasi IP mereka, dan terlibat dalam pertukaran internasional, dengan tujuan berkontribusi dalam membangun ekosistem IP global yang lebih terbuka, seimbang, dan mudah diakses.
Pada acara tersebut, beberapa pembicara tamu menyoroti pentingnya mempromosikan komersialisasi IP, dengan mencatat bahwa pemberian lisensi mendorong peluang bisnis dan menopang inovasi global, sementara yang lain menekankan meningkatnya fokus global pada kolaborasi pemanfaatan IP.
Bidang komersialisasi IP bersifat kompleks dan multidisiplin. Bidang ini melibatkan berbagai bidang keahlian, seperti teknologi, negosiasi, hukum, dan perdagangan internasional, tergantung pada keadaan spesifik dan sifat IP yang dikomersialkan.
Integrasi AI ke dalam komersialisasi IP menjadi topik utama selama acara tersebut, dengan perwakilan dari sejumlah perusahaan teknologi tinggi terkemuka membahas potensi AI untuk meningkatkan layanan paten dan perannya dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pencarian dan penilaian paten, serta meningkatkan transparansi lisensi IP.
Sementara itu, mediasi, sebuah alat yang berguna dalam menyelesaikan sengketa, dibahas secara luas oleh para panelis di acara tersebut. Mediasi dianggap sebagai salah satu metode utama Penyelesaian Sengketa Alternatif (ADR) karena lebih cepat, lebih murah, dan lebih rahasia daripada litigasi. ADR mencakup berbagai proses dan teknik untuk menyelesaikan sengketa di luar sistem pengadilan tradisional.
Selama diskusi panel, perwakilan dari otoritas regulasi, lembaga layanan IP, dan firma hukum berbagi wawasan dan strategi mereka untuk menyeimbangkan pencapaian kesepakatan yang sukses dengan pemeliharaan hubungan bisnis yang kooperatif.