Petugas Kantor Pemadam Kebakaran Provinsi melakukan operasi penyelamatan di lokasi tanah longsor di Maco, provinsi Davao de Oro di Filipina selatan, 7 Februari 2024. /CFP

Petugas Kantor Pemadam Kebakaran Provinsi melakukan operasi penyelamatan di lokasi tanah longsor di Maco, provinsi Davao de Oro di Filipina selatan, 7 Februari 2024. /CFP

Petugas Kantor Pemadam Kebakaran Provinsi melakukan operasi penyelamatan di lokasi tanah longsor di Maco, provinsi Davao de Oro di Filipina selatan, 7 Februari 2024. /CFP

Jumlah korban tewas akibat tanah longsor 6 Februari yang melanda kota pertambangan di provinsi Davao de Oro di Filipina selatan telah meningkat menjadi 71, kata seorang pejabat pemerintah hari Selasa.

Leah Anora dari Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah mengatakan kepada media pada konferensi pers di Maco, kotamadya tempat tragedi itu terjadi, bahwa tim penyelamat masih mencari 47 orang hilang.

Tiga puluh dua orang terluka tetapi selamat dari tragedi itu, katanya.

Korban tewas termasuk pekerja perusahaan tambang yang terjebak di dalam dua bus yang tertimbun bebatuan, lumpur, dan pohon yang jatuh dari lereng gunung. Bus-bus tersebut mengangkut pekerja dari dan ke lokasi penambangan.

Tentara dan relawan terus melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan. Edward Macapili, pejabat dari provinsi Davao de Oro, mengatakan pada hari Senin bahwa operasi penyelamatan terus berlanjut meskipun ada beberapa “tantangan” di lapangan, termasuk gempa bumi.

Indeks Risiko Dunia 2022 menempatkan Filipina pada posisi nomor satu sebagai negara paling rawan bencana di dunia.

Terletak di Cincin Api Pasifik, kepulauan ini sering dihantam oleh topan dahsyat, yang memicu banjir bandang dan tanah longsor, serta diguncang oleh gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Sumber: Kantor Berita Xinhua

Categorized in:

Berita,

Last Update: 19 July 2024