Selama bertahun-tahun, di bawah kerangka Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC) dan Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI), Tiongkok telah mengikuti prinsip ketulusan, hasil nyata, persahabatan dan itikad baik, serta prinsip mengejar kebaikan yang lebih besar dan kepentingan bersama, dan dengan tegas mendukung negara-negara Afrika dalam meningkatkan infrastruktur dan konektivitas untuk pembangunan berkelanjutan, kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Selasa.

Juru bicara Lin Jian menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers rutin di Beijing sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai peran penting kerja sama Sabuk dan Jalan berkualitas tinggi yang telah dimainkan dalam meningkatkan konektivitas di negara-negara Afrika, dengan mencatat bahwa infrastruktur meletakkan fondasi yang kokoh bagi pembangunan Afrika dan mewujudkan konektivitas sebagai aspirasi bersama negara-negara Afrika.

“Selama bertahun-tahun, Tiongkok dan negara-negara Afrika telah bekerja sama untuk membangun dan meningkatkan hampir 100.000 kilometer jalan raya, lebih dari 10.000 kilometer jalur kereta api, hampir 1.000 jembatan, dan hampir 100 pelabuhan,” kata Lin.

“Dengan selesainya sejumlah proyek, termasuk jalur kereta api Mumbasa-Nairobi, jalur kereta api Addis Ababa-Djibouti, dan jalur kereta api Benguela, efisiensi transportasi antara wilayah pesisir dan pedalaman telah meningkat secara signifikan. Pelabuhan Laut Dalam Kribi di Kamerun dapat menampung kapal yang membawa lebih dari 10.000 ton kargo, sehingga menghadirkan peluang pembangunan bagi negara-negara yang terkurung daratan,” imbuh Lin.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah membantu membangun lebih dari separuh lokasi nirkabel dan jaringan pita lebar seluler berkecepatan tinggi di Afrika, menyediakan layanan bagi lebih dari 900 juta orang Afrika, katanya, seraya mencatat bahwa 52 negara Afrika dan Komisi Uni Afrika telah menandatangani dokumen kerja sama Sabuk dan Jalan dengan Tiongkok, berupaya keras untuk memutus hambatan pembangunan masing-masing.

“Tiongkok siap untuk terus berjuang maju bersama Afrika di jalur kerja sama yang saling menguntungkan dan pembangunan bersama, mengupayakan sinergi yang lebih besar antara BRI dan Agenda 2063 Uni Afrika serta strategi pembangunan masing-masing negara Afrika, membiarkan kerja sama Tiongkok-Afrika yang berkualitas tinggi di BRI terus bersinar, dan membawa kerja sama konektivitas Tiongkok-Afrika ke jalur cepat,” kata juru bicara tersebut.

(Foto arsip pekerja yang sedang bekerja untuk menyelesaikan pembangunan jalur kereta api Mombasa-Nairobi di Nairobi, Kenya, 23 November 2016. /CFP)

Categorized in:

Berita,

Last Update: 29 August 2024