Sebuah tim yang terdiri dari empat orang muda telah bekerja di jantung Tiongkok Gunung Qilian Taman Nasional untuk melindungi dan menyediakan perawatan medis bagi hewan liar yang menghuni daerah tersebut.

Taman Nasional Gunung Qilian, yang terletak di perbatasan provinsi Gansu dan Qinghai di barat laut Tiongkok, merupakan rumah bagi ribuan spesies satwa liar langka, termasuk macan tutul salju, kucing Pallas, dan bharal. Taman ini merupakan salah satu dari sepuluh taman nasional yang baru didirikan di negara tersebut.

Ma Cunxin, kepala stasiun rehabilitasi dan penangkaran satwa liar di taman tersebut, bersama anggota timnya, memikul tanggung jawab menyelamatkan satwa liar dan memantau ekologi taman.

“Sejak kecil, saya suka binatang kecil. Jadi, saya memilih untuk belajar biologi di universitas. Selama beberapa ekspedisi lapangan dengan guru saya, saya mengembangkan kecintaan yang besar pada binatang liar,” katanya.

Stasiun ini telah merekam pergerakan banyak hewan liar langka dan memberikan dukungan untuk pemantauan populasi biologis di taman tersebut.

“Kami telah memasang kamera untuk memantau berbagai ekosistem. Satu kamera menangkap lima macan tutul salju dalam satu gambar, dan kamera lainnya menangkap enam kucing Pallas. Kami juga telah memfilmkan kucing gunung Tiongkok yang berkembang biak di ketinggian tertinggi yang pernah tercatat. Ini merupakan pencapaian yang signifikan bagi kami,” kata Ma.

Taman itu membentang di area yang luas. Tim kecil, termasuk dua wanita, ditempatkan di lokasi terpencil di tengahnya. Pekerjaan mereka bisa sangat menantang.

“Banyak hewan liar yang kami temukan tidak dapat diselamatkan. Kami merasa tidak berdaya. Sungguh menyedihkan,” kata Xu Fengyi, seorang penjaga di tempat rehabilitasi dan penangkaran satwa liar.

“Ini bukan jalur karier yang diinginkan keluarga saya. Seperti kata pepatah, jalur ini tidak punya banyak masa depan. Namun, menurut saya makna hidup berbeda bagi setiap orang,” kata Zhu Hongyi, penjaga hutan lainnya.

Lingkungan yang keras dan rutinitas harian yang melelahkan kerap kali menghadirkan kesulitan, tetapi kaum muda mengatakan kegembiraan menyelamatkan nyawa mengusir kekhawatiran.

“Ketika hewan yang terluka direhabilitasi dan dikembalikan ke alam melalui kerja keras staf kami, saya merasa luar biasa menjadi bagian dari proses ini,” kata Ma Jinglin, seorang anggota stasiun.

(Sampulnya adalah gambar diam.)

Categorized in:

Berita,

Last Update: 24 September 2024